Cara Ganti Dinamo Vacuum Cleaner Portable Han River
Saklar on/off ganti baru
Beberapa bulan yang lalu di tahun 2024, saya membeli Vacuum Cleaner portable yang murah meriah yaitu merk Han River buatan negeri Tirai Bambu. Merk ini cukup viral di online store. Untuk vacuum cleaner dengan harga di kisaran 200 ribuan, vacuum cleaner ini cukup nyaman digunakan dan bekerja dengan baik dan selama kurang lebih 3 bulan pemakaian hampir tidak ada masalah. Akhirnya pada sekitar bulan ketiga ada bunyi berdecit pada dinamo, dan kemudian menjalar ke saklar on/off yang kadang berfungsi kadang tidak. Akhirnya saya berinisiatif untuk membongkar dan memperbaiki Vacuum Cleaner Han River ini.
Setelah saya bongkar , saya menilai sebenarnya komponen yang terpasang mempunyai kualitas cukup baik, apalagi kipas penghisap terbuat dari alumunium selain menjadikan sedotan udaranya lebih kuat, secara otomatis juga mendinginkan dinamo melalui as.
Kipas Alumunium, Modul charging dan baterai 18650 bawaan
Item komponen yang ada juga cukup sederhana yaitu, kipas alumunium, dinamo tipe RS 380, dua buah baterai tipe 18650, modul charging, saklar dan kabel.
Baterai diganti merk Rakki Panda, saklar diganti baru
Karena itu saya ingin agar Vacuum Cleaner yang sebenarnya cukup bagus ini mempunyai usia lebih lama akhirnya saya berinisiatif untuk mengganti beberapa part antara lain :
Ganti baterai bawaan dengan baterai tipe 18650 merk Rakki Panda buatan dalam negeri sebanyak 2 buah.
Bateria 18650 merk Rakki Panda
Ganti saklar geser bawaan diganti menjadi saklar tekan, karena saklar geser bawaan rawan slek dan cepat kotor karena sangat terbuka sehingga debu halus sisa buangan kipas dinamo gampang menempel. Hal inilah penyebab saklar pada vacuum yang saya beli berkarat dan akhirnya rusak. Saklar yang baru sudah 2 kali saya ganti dengan tipe yang hampir sama, karena saklar yang pertama rusak karena panas sewaktu saya eksperimen dengan gonta ganti dinamo.
saklar geser bawaan pabrik
saklar pengganti
Filter juga saya ganti dengan tipe yang bukan bawaan yaitu merk simplus, karena pada saat saya ingin membeli tipe yang sama cukup sulit, jika adapun stok sudah habis. Akhirnya saya mencari filter dari merk lain dan memotong karet pinggiran-nya agar diameter karetnya bisa pas masuk ke vacuum cleaner Han River.
ada pegangan di tengah sehingga mudah dicopot
kertas filternya juga lebih bagus dan bisa dicuci
Kemudian salah satu modifikasi "besar" yang saya lakukan pada vacuum cleaner ini adalah menggulung ulang kawat dinamo. Ini berawal karena kesulitan saya mencari dinamo tipe RS 380 tipe SH ( Super High ) yaitu tipe dinamo dengan kecepatan tinggi agar mampu menyedot debu. Karena setelah saya membeli dinamo tipe RS 380 non SH, putaran memang cukup kencang tetapi tidak cukup kuat untuk menyedot debu.
Tetapi jika anda bisa mendapatkan dinamo RS 380 tipe SH di toko online anda tidak perlu melilit ulang kawat dinamo seperti yang sudah saya lakukan.
Kiri : dinamo baru (42 lilitan), Kanan : dinamo bawaan (20 lilitan ) diameter kawat 0.4 mm
Setelah saya bongkar antara dinamo yang saya beli dan dinamo bawaan yang rusak, ternyata dinamo bawaan jumlah lilitan per kutub yaitu 20 lilitan sedangkan dinamo baru yang saya beli sekitar 42 lilitan dengan diameter kawat tembaga sama yaitu 0.4 mm. Secara teori memang dinamo dengan lilitan lebih sedikit akan lebih kencang daripada dinamo dengan lilitan yang lebih banyak, akan tetapi ini akan mengorbankan torsi.
Bisa saja anda mengaplikasikan "teknologi balap tamiya", yaitu dengan memakai jenis kawat yang lebih bagus ( ex : Kawat Jerman, dsb), kemudian bisa menggunakan kombinasi berbagai jumlah lilitan. Tetapi anda harus pahami bahwa dinamo yang terlalu kencang juga akan menghasilkan panas berlebih.
Sebagai informasi, karena saya pernah ikut balapan Tamiya, waktu pakai dinamo ketika digunakan untuk balapan tamiya kurang lebih 3-5 lap/putaran atau kurang dari 5 menit, sedangkan ketika anda menggunakan vacuum cleaner tentu lebih dari 5 menit. Hal ini tentu saja akan bisa merusak dinamo karena dinamo menjadi sangat panas. Jadi kita harus mengambil "irisan" terbaik antara speed dan durability, cara paling singkat ya mencontek settingan gulungan kawat dari pabrikan yaitu 20 lilitan.
Tetapi kedepan saya akan mencoba menggunakaan kawat yang lebih bagus dengan jumlah lilitan yang sama, angkur dinamo yang dibalance dan memasang bearing.
20 lilitan per kutub dengan kawat tembaga 0.5 mm
Akhirnya dengan sedikit riset kecil kecilan saya memutuskan untuk mengupgrade diameter kawat dinamo menjadi 0.5 mm dari aslinya yaitu 0.4 mm tetapi dengan jumlah lilitan yang sama yaitu 20 lilitan. Secara teoritis upgrade ini akan meningkatkan RPM (rotation per minute) dan torsi karena resistensi kawat 0.5 mm lebih rendah dibanding kawat 0.4 mm. Kemudian karena diameter kawat tidak begitu bebeda jauh dari aslinya, kita tidak akan kesulitan dalam melilit dinamo ke angkur dinamo untuk menghasilkan jumlah lilitan yang sama.
Hal ini membutuhkan sedikit usaha dan ketelitian, karena untuk mencopot kipas dinamo perlu usaha lebih karena cukup sulit. Saya menggunakan plat sisa dari filter air kemudian dynabolt dan palu, dan ini pun cukup sulit karena anda juga harus menekan lagi as dinamo dengan sisa as roda bekas tamiya.
Kemudian perlu anda ketahui bahwa dinamo bawaan telah melalui proses balancing, hal ini bisa kita lihat dari angkur yang sudah dicoak, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Proses balance inilah yang tidak saya lakukan karena perlu waktu dan alat yang lebih, tentu saja hal ini akan memperpanjang waktu pengerjaan, sudah keburu diomelin oleh "menteri keuangan" karena vacuum cleaner tidak kunjung beres juga : ).
Membalance angkur dinamo ini cukup penting karena selain memperhalus suara dinamo, menambah kecepatan / RPM (Rotation Per Minute) dan juga membuat dinamo lebih awet karena getaran menjadi minim.
Para pembalap tamiya khususnya tamiya sloop selalu melakukan ini, dan jika ada tertarik anda bisa membeli alat balancing angkur dinamo di toko online mereka.
Tamiya Sloop
Alat balance Angkur Dinamo
Singkat cerita setelah saya ganti kawat, vacuum cleaner berfungsi normal kembali, memang suaranya tidak sehalus dinamo bawaan karena tidak saya balance tetapi sedotan-nya lebih kuat dan bisa berfungsi seperti sedia kala.
Semoga tulisan ini bisa membantu anda dalam memperbaiki Vacuum Cleaner portable merk Han River.
Kendala awal yang saya temui adalah as rotor tidak bisa dilepas langsung karena terhalang atau tepatnya "dihalangi" oleh PCB. Setidaknya tanda ini adalah tanda yang cukup jelas bahwa dinamo ini didesain oleh pabrikan agar tidak mudah diperbaiki ( liha gambar di bawah ini ).
Jika kita melihat konstruksi dinamo seri donat dari merk Cosmos, bisa kita lihat untuk membongkar dan melepas rotor cenderung lebih mudah karena secara tata letak rotor tidak terhalang apapun.
Tetapi bagi saya ini merupakan tantangan, dan membuat semangat makin membara untuk bagaimana cara meng”hack” dinamo ini agar bisa diupgrade dari bushing ke bearing.
Hal yang pertama yang lakukan adalah mengikis PCB agar rotor dinamo bisa dilepaskan untuk kemudian mencopot bushing dan mengganti dengan bearing. Saya menggunakan mini grinder untuk "operasi" pertama ini.
Kemudian saya harus menyambung dengan kabel salah satu jalur tembaga PCB yang terpotong karena ada jalur tembaga di PCB yang terpaksa dihilangkan untuk membuat ruang yang cukup agar rotor bisa dikeluarkan dari dinamo.
Untuk tipe bearing sama dengan yang saya gunakan sebelumnya yaitu tipe 608z karena memiliki lubang 8 mm yang pas dengan besar as rotor kipas angin 16 inch yang ada di pasaran. Jika sulit masuk anda bisa mengamplasnya sedikit agar bisa pas masuk ke lubang bearing.
Saya sempat menggunakan merk SKF dan NKN, tetapi pada intinya sama saja sepanjang tipe-nya 608Z dengan lubang as 8 mm, untuk kualitas mungkin sama karena harga rata rara tidak sampai 20 ribu ketika tulisan ini ditulis, karena ini baru awal pemasangan sehingga saya belum bisa memastikan apakah bearing - bearing ini tahan lama atau tidak.
Untuk tempat/rumah bearing saya menggunakan sambungan pipa PVC 1/2 inch kemudian saya potong agar pas dengan tebal bearing lalu dilebihkan sedikit. Kemudian agar rapat /tidak goyang saya lapisi dengan pelat alumunium bekas kaleng minuman bersoda agar tahan panas. Karena jika terlalu panas, bearing bisa lengket ke pipa PVC.
menggunakan kabel ties
menggunakan kawat
Kemudian untuk bagian luar saya mengikat pralon dan plat alumunium bekas minuman bersoda tersebut mengunakan kabel ties, tetapi kemudian saya menggunakan kawat pada pemasangan berikutnya, kemudian kelebihan plat aluminium bagian bawah saya gunting lalu saya tekuk agar nantinya bisa menempel rata dengan tutup body dinamo ketika dilem (bisa dilihat di gambar di atas).
Untuk lem saya gunakan lem besi merk dextone, oleskan secukupnya pada bagian bawah plat kemudian masukan rotor ke bearing depan lalu masukan ke rumah dinamo.
Sebelumnya pastikan rotor dilapis 1 lapis isolasi kertas untuk membuat posisi dinamo center ( tidak mengesek dinding stator). Teknik “isolasi kertas” ini menurut saya adalah teknik yang paling simple, mudah dan mempunyai tingkat keberhasilan yang paling tinggi dibanding teknik lain yang ada di youtube ( internet ). Dengan catatan hal tersebut dilakukan oleh orang awam bukan tukang.
Diamkan selama kurang lebih 3 jam atau lebih dengan posisi dinamo menghadap ke bawah agar lem lebih kuat merekat ke tutup depan dinamo dan rumah bearing. Pemasangan dan pengeleman ini mempunyai tiingkat kesulitan yang lumayan dikarenakan ruang yang terbatas, untuk menghindari bagian lain dari dinamo terkena lem beli, anda bisa menutup sementara menggunakan isolasi kertas atau isolasi tipe lain.
Untuk pemasangan bearing di bagian belakang tutup dinamo jauh lebih mudah karena posisinya lebih terbuka sehingga tidak perlu melakukan usaha yang keras dibanding memasang bearing bagian depan. Hanya saja, saya langsung menggunakan pipa PVC yang langsung dilem ke tutup dinamo menggunakan lem besi dan diperkuat bagian sekitarnya, seperti pada gambar di bawah ini.
thermal fuse gosong
Saya sempat dua kali membongkar ulang dinamo yang ternyata disebabkan oleh kerusakan pada kapasitor yang berimbas putaran kipas yang tidak stabil dan akhirnya mengakibatkan putusnya thermal fuse karena gulungan dinamo yang menjadi sangat panas karena putaran kipas yang berjalan tidak normal.
Ada dua sebab berdasarkan pengalaman saya pribadi yang mengakibatkan putaran kipas angin tidak stabil, yaitu :
Bushing dinamo yang mulai seret karena usia atau pelumas pada bushing sudah mengering.
Kapasitor yang sudah tidak normal sehingga putaran kipas menjadi tidak kencang dan kurang stabil.
Untuk thermal fuse juga saya ganti posisinya dengan perpanjangan kabel agar nantinya lebih mudah diganti.
Posisi awal thermal fuse pada dinamo bawaan pabrik cukup sulit diganti karena posisinya menghadap bawah dan terbalik, sehingga jika nantinya rusak akan cukup sulit mengganti dan menyolder thermal fuse tersebut, apalagi posisi thermal fuse idealnya adalah menempel pada gulungan dinamo.
Sehingga jika gulungan tembaga dinamo overheat karena suatu hal, maka thermal fuse akan ikut menjadi panas suhunya yang akhirnya akan memutus arus listrik sebelum terjadi kerusakan yang lebih parah seperti gulurangan dinamo terbakar dan sebagainya.
Secara tulisan di kapasitor biasanya thermal fuse mempunyai toleransi sampai 135 derajat Celcius. Artinya secara teori ketika panas dari gulungan dinamo mencapai 135 derajat, maka thermal fuse memutus arus listrik dan tentu saja thermal fuse akan gosong dan rusak.
Anda bisa melihat posisi baru thermal fuse seperti gambar di bawah ini.
Kemudian saya juga menambahkan kipas rotor (tidak ada pada dinamo asli bawaan pabrik) yang fungsinya membantu sirkulasi udara panas keluar. Karena jika saya rasakan aliran angin dari kipas rotor tidak terlalu besar karena bilah kipas juga sangat kecil. Jadi ini hanya cukup membantu mengeluarkan panas jika kipas angin digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Sebenarnya saya ingin memasang dua kipas rotor untuk bagian depan dan belakang as rotor, akan tetapi karena kipas rotor depan mentok dengan rumah bearing meskipun sudah saya bubut akhirnya saya hanya memasang kipas rotor bagian belakang saja.
Sebagai informasi, sebuah dinamo kipas angin ketika beroperasi sekitar 5 menit saja, suhu dinamo sudah lumayan panas ketika kita pegang.
Anda juga bisa melihat pada gambar di atas, saya menggunakan thermal imager, udara panas dari dinamo tertarik ke depan karena efek dari tarikan udara dari bilah kipas angin. Aliran udara panas terkonsentrasi di bagian depan dinamo dan as kipas.
Efek angin akibat putaran kipas rotor jika saya rasakan hembusan angin-nya sangat halus jadi jika untuk mendinginkan gulungan dinamo efeknya tidak akan maksimal. Jadi jika saya lihat fungsinya kurang lebih untuk mempercepat sirkulasi udara panas dari dalam dinamo keluar lebih cepat, sehingga dinamo suhunya lebih stabil terutama jika digunakan dalam waktu lama, sehingga dinamo lebih awet.
Selain gulungan dinamo, batang as rotor kipas angin juga panas, hal inilah yang membuat bearing menjadi ikut panas. Dan jika kita lihat dinamo lepasan yang dijual yang sudah menggunakan bearing (seperti yang saya ulas di tulisan saya sebelumnya), kadang bearing-nya agak longgar dengan as rotor, hal ini membuat orang beranggapan bahwa bearing tidak maksimal karena akan berfungsi seperti bushing karena longgar. Mungkin mereka lupa jika as rotor menjadi panas maka akan memuai dan membuat as rotor dan lubang bearing menjadi ketat dan bearing menjadi berfungsi sebagaimana mestinya(tentu saja jika celahnya tidak terlalu longgar).
Tetapi pada bearing kipas angin panasonic bearing-nya sudah dibuat ketat / press dengan batang as rotor.
Pada kipas angin yang kelas menengah seperti Panasonic ( lihat gambar di atas) , kipas rotornya adalah menyatu pada rotor itu sendiri dan tebuat dari logam. Hal ini sangat efisien karena selain menghasilkan hembusan angin untuk membuang hawa panas pada spul dinamo. Juga secara bersamaan akan mendingkan rotor itu sendiri, karena rotor kipas angin juga panas.
Pada sebagian besar pada peralatan elektronik dalam hal ini khususnya kipas angin, panas membuat hambatan listrik menjadi lebih besar sehingga kinerja kipas angin menurun. Oleh karena itu alangkah baiknya jika kipas angin tidak digunakan terus menerus 24 jam karena akan memperpendek umur dinamo. Apalagi jika kipas angin yang anda beli tergolong kelas standart, tentu saja kualitas komponen-nya juga tidak akan terpaut jauh dengan kipas angin lain yang ada di pasaran. Pergantian dari bushing menjadi bearing hanya akan memperpanjang umur dinamo saja.
Demikian pengalaman saya memasang bearing pada dinamo kipas angin tipe Donat merk Midea. Selain suaranya menjadi lebih senyap ketika kipas angin dipasangi bearing, juga kinerja dinamo menjadi lebih ringan karena putaran as rotor lebih lancar. Putaran yang lepas dan lancar membuat kerja dinamo lebih ringan dan tidak gampang overheat.
VBA Run-time error '-2146697208 (800c0008)': The download of the specified resource has failed.
Run-time error '-2146697208 (800c0008)': The download of the specified resource has failed.
Today. I want to share about the VBA error that occurs on some users/computers but
on others are fine. If you check the code, it was fine, and if you're running the code on some
computer is running well, but on some computer occurs like the image above. The error that I’ve found is that the error occurs
because the certificate on the server is not installed yet. When I send the HTTP request, it returns error "Run-time error '-2146697208 (800c0008)': The download of the specified resource has failed".
send http request - VBA
The solution is you can open Windows Internet Option, click Content, then open Certificates. Import certificates file ( .CER ) that generated from your server.
Internet Option - Windows
Import Certificate
If you don't have the certificate files from your server, you can generate certificate file first from the same menu ( choose Export ).
How to Hide Grade Bucket Column on Skyward Report Designer
As we know on Skyward report designer if we want to show the
grade bucket on the gradesheet. We have to change the setting on Grading à District Year
Configuration à
Grade Report Column Group.
In my case, I want to pull grades from Term 3 (T3) to show
on Report Card Semester 2, but I don’t want to show the Grade Bucket column(T3) because I just want to show it in an individual section ( like the image below,
not in one column group with another grade bucket ( S1, S2 and FG/Final Grade).
See the image below.
Report Card Sections
I already asked Skyward via Help Center, but maybe with the “special
need” that I want, by default Skyward Report Designer doesn’t support customizing
reports that way.
In a few days, finally, I found the “magic trick”, that is
doable to hide Term 3 columns beside other grade bucket columns. Because
Skyward Report Manager doesn’t have properties to hide specific columns in one
section.
Please follow the steps below.
Open menu, Grading à District Year Configuration àGrade Report Column
Groups.
Grading - District Year Configuration - Grade Report Column Groups
Add Term 3 after the last Grade Bucket Columns, in
my case, is Final Mark ( see the image above). For your information on Skyward, the grade bucket
must be “equal” one to anothers to show the value. If you put T3 grade bucket data on
the S2 column header, you cannot show T3 grades because T3 data rows are not at the same level ( row ) .T3 grades are on the “second row” ( see the image below ).
Open menu Grading à
Report Manager. Then open your Report Card template.
On the Grade Report Row, please add a Caption with
the same name as your Grade Bucket columns that you want to override the Term 3 (Report Card Header) Label ( on the right
) (in my case: Term 3 ) and set the color (FG color and BG color ) the same as header
line color ( like the image below ).
Set the position ( Top, Left, and Font
size ) to override the Term 3 Column. Also, make a label with a white BG Color to hide T3
Data Grades on the Data 1 Section (see the image below). Make sure the label covered completely
Term 3 Data Grades. This is an old trick but it works :-).
Hide Grade Bucket - Skyward Report Manager
And Save. Now you can “hide” the T3 Grade Bucket
Columns and show the T3 Grade on the other section.